FF
[SERIES] Time For Romance Part 1 >>sequel from DayDream<<
10 Agustus 2012 pukul 22:38
Tittle : FF [SERIES] Time For
Romance Part 1
Author : Admin hae*yumi
Nama FB : Rafika Diah Ayumi
Nama Twitter : FikaELFishyHae
Main Cast :
Lee Donghae Super Junior a.k.a Lee
Donghae
Rafika Diah Ayumi a.k.a Park Young
Ah
Kim Jong Woon Super Junior a.k.a Kim
Jong Woon
Sub Cast :
Shippa CloudSomnia Elf a.k.a Jung
Hyun Hoon
And Other
Genre : AU (Alternative Universal) ,
Romance , Sad , Comfort
Ratting : PG-15
Credit Poster FF by Novin Aresta
Disclaimer : This fanfict original
my work, don’t copas from anywhere!!
=*=STORY BEGIN=*=
>>Author PoV
Seorang namja tampan duduk di depan sebuah villa sambil memainkan gitarnya,
namja itu terlihat serius menyanyikan lagu dengan genre slow. Lagu berjudul
“Love is Really Pain” adalah lagu ciptaannya yang baru saja dia ciptakan
sekitar satu minggu yang lalu
“apakah kau tahu jika lagu ini aku ciptakan untukmu?” ucapnya seorang diri dan
tanpa terasa airmata mulai menetes dari ke dua sudut matanya
“Young Ah, ternyata aku tidak semudah itu melupakan dirimu. Bagaimana pun kau
adalah yeoja yang pernah mengisi hatiku. Bukan! Hingga sekarang kau masih
mengisi hatiku,”
Jong Woon terdiam sejenak, dia
memejamkan matanya dan menundukkan kepalanya seraya membayangkan kenangan
indahnya bersama yeoja yang telah menjadi istri dari namja lain
“aku masih mencintaimu Park Young Ah! Aku tidak bisa melupakanmu,” ujar Jong
Woon nampak geram, namja itu mengepalkan sebelah tangannya dan kemudian
menghempaskan ke lantai tanpa menghiraukan rasa sakit yang melandanya
“oppa, apa yang kau lakukan?!” suara seorang yeoja membuat Jong Woon membuka
mata dan menoleh ke arah yeoja itu.
>>Author PoV end
=XxX=
>>Park Young Ah PoV
Kehidupan pernikahan yang aku jalani bersama Donghae oppa telah berjalan kurang
lebih 2 minggu lamanya. Selama itu kami berdua beradaptasi satu sama lain dan
kami selalu bersama dimana pun kami berada.
“masuk,” ucapku saat ku dengar seseorang mengetuk pintu ruangan kerjaku yang
dahulu merupakan tempat appaku bekerja. Aku tidak memperhatikan siapa yang
masuk karena aku sedang memperhatikan berkas – berkas yang menjadi bagian dari
pekerjaanku sebagai direktur utama Park Coorporation saat ini
“permisi Nyonya, saya ingin berbicara dengan anda. Apakah saya tidak
mengganggu?” suara yang tidak asing lagi di telingaku membuat aku mengalihkan
pandanganku dari setumpuk berkas yang ada di hadapanku. Aku tersenyum saat
seorang namja tampan berdiri sambil memasukkan ke dua tangan di dalam saku
celananya dan tersenyum ke arahku
“sudah ku duga kalau itu dirimu oppa,” balasku, kemudian aku meletakkan berkas
yang ada di tanganku dan fokus menatap namja yang telah resmi menjadi suamiku
itu.
Donghae oppa duduk di kursi tepat di
depanku dan kemudian dia nampak memperhatikan berkas yang terlihat berantakan
di meja kerjaku
“apakah kau lelah chagi?” tanya Donghae oppa lembut, tatapan matanya yang teduh
membuatku seakan melupakan semua pekerjaan yang memang benar – benar telah
menguras tenaga dan fikiranku ini
“ania. Ini memang sudah kewajibanku menjalankan pekerjaan ini, lagipula ada
oppa yang selalu mendampingi dan membantuku untuk melakukan semua pekerjaan
ini,” jawabku dengan memberikan senyuman ringan kepadanya
“aku tahu kalau semua ini memang berat untukmu, aku bisa melihat dari wajahmu
kalau kau sangat lelah chagi. Mianhaeyo,” ujar Donghae oppa. Aku mengernyitkan
alis kemudian aku melihat suamiku itu menundukkan kepalanya lalu aku pun
beranjak dari dudukku dan menghampiri Donghae oppa
“untuk apa oppa meminta maaf? Oppa tidak bersalah kepadaku,” aku pun memegang
ke dua pundak Donghae oppa dengan lembut
Donghae oppa mengangkat
kepalanya dan kemudian dia juga beranjak dari tempat duduknya, mata kami saling
bertemu satu sama lain dan tiba – tiba dia memelukku dengan erat
“aku tidak mau melihatmu sedih, lelah, maupun terluka. Aku akan berusaha
membuatmu bahagia selama aku berada di sampingmu, aku tidak akan pernah
meninggalkanmu chagiya,” Donghae oppa semakin mempererat pelukannya di tubuhku
“mengapa kau berkata seperti itu oppa?” tanyaku nampak heran
“karena aku mencintaimu Park Young Ah,” aku pun tersenyum dan membalas pelukan
hangat Donghae oppa di tubuhku.
>>Park Young Ah PoV end
=XxX=
>>Kim Jong Woon PoV
“apa yang kau lakukan di sini?” tanyaku dengan nada cuek, aku kembali
mengepalkan tanganku dan memukulkannya kembali ke lantai
“yaa!! Jong Woon oppa! Hentikan!” teriak yeoja itu sambil berlari ke arahku
yang tidak aku hiraukan sama sekali. Tiba – tiba tangan yeoja itu menggenggam
tanganku, mencegahku agar aku tidak memukulkan kembali tanganku ke lantai
“kau tidak berhak mencampuri urusanku Hyun Hoon-ah!” bentakku kepada yeoja yang
seumuran dengan Young Ah itu
Jung Hyun Hoon tidak menghiraukan
bentakanku, yang dia lakukan hanya menggenggam lembut tanganku yang memang
terasa sakit tanpa melihat wajahku. Aku memperhatikan wajah manisnya namun dia
masih tidak merespone tatapanku
“mengapa kau melakukan semua ini Hoon-ah?! Kau tidak perlu melakukan semua ini
kepadaku,” ujarku sambil mencoba menarik tanganku dari genggamannya namun yeoja
itu berusaha untuk tetap menggenggam tanganku
“jangan protes oppa! Apa kau tidak melihat tanganmu yang sudah membiru ini
eoh?! Jika kau terus memaksakannya maka tanganmu akan semakin terluka, apa kau
tahu itu?!” sentaknya
“sudah ku bilang ini bukan urusanmu Hyun Hoon-ah! Jangan campuri urusanku lagi
dan apa saja yang aku lakukan!” balasku dengan nada dingin
Hyun Hoon menatap tajam ke arahku,
tanpa pembicaraan dia terus menatap wajahku. Sampai akhirnya yeoja itu
menghempaskan tanganku dengan cukup keras dan berdiri dengan cepat
“baiklah jika itu mau oppa! Aku tidak akan peduli lagi kepada oppa!” ujar Hyun
Hoon sambil memalingkan tubuhnya dan berlari meninggalkanku.
Seketika itu juga aku tersadar dan
mencoba untuk menyusul yeoja manis itu namun rasanya aku tidak sanggup, entah
mengapa langkahku terasa berat. Yang aku lakukan hanya menyesali diriku yang
terlalu kasar kepada yeoja yang peduli terhadapku
“mianhaeyo Hyun Hoon-ah, aku telah bersikap kasar terhadapmu. Tidak seharusnya
aku melakukan itu kepadamu, tidak seharusnya aku melampiaskan kemarahanku
kepada yeoja baik sepertimu. Aku benar – benar menyesal,” gumamku
>>Kim Jong Woon PoV end
=XxX=
>>Lee Donghae PoV
“chagi, ini aku buatkan teh hangat manis untukmu,” ucapku sambil menyerahkan
secangkir teh hangat manis kepada Young Ah yang terlihat kelelahan itu. Yeoja
cantik itu mengambil cangkir yang aku berikan sambil tersenyum manis kepadaku,
aku pun membalas senyumnya kemudian aku duduk persis di samping Young Ah
“ehm… Teh ini nikmat sekali oppa. Gomawo,” ujarnya setelah menyeruput teh
hangat manis itu
“cheonma chagi,” balasku sambil mengacak pelan rambutnya
“seharusnya aku yang menyediakan minuman hangat untukmu oppa. Bukankah sudah
kewajibanku sebagai seorang istri untuk melakukan itu ketika suami pulang
bekerja,” ucap Young Ah
“ania. Kau tidak perlu melakukan seperti itu chagi, kau terlihat sangat
kelelahan daripada aku. Mungkin karena kau belum terbiasa untuk melakukan
pekerjaan ini, sedangkan aku sudah terbiasa melakukan pekerjaan itu. Sebagai
seorang suami, aku akan selalu menjaga dan memberikan pelayanan yang terbaik
untukmu,”
Young Ah tidak bergeming, yang
dia lakukan hanya tersenyum kemudian menggenggam lembut ke dua tanganku dan
bersandar di pundakku
“Lee Donghae oppa, terima kasih untuk semua kebaikanmu. Oppa, saat pertama kali
kita menikah dulu aku memang sama sekali tidak memiliki perasaan cinta
terhadapmu. Yang aku fikirkan saat itu hanya Jong Woon oppa yang pasti sangat
sakit karena keputusanku untuk memenuhi permintaan appa, aku fikir jika aku
menikah dengan orang yang tidak aku cinta maka orang itu tidak akan
memperhatikan ataupun mencintaiku. Itulah mengapa aku bersikap cuek terhadapmu,
tetapi ternyata aku salah! Kau sangat baik kepadaku oppa, perhatianmu dan juga
perlakuanmu terhadapku benar – benar membuatku nyaman jika berada di sampingmu.
Dan yang paling membuatku kagum saat kau mengijinkanku untuk menemui Jong Woon
oppa, saat itu aku benar – benar tidak percaya jika ada namja sebaik dirimu
oppa,” jelas Young Ah panjang lebar
Aku teharu mendengar ucapannya,
tanpa banyak bicara aku langsung menarik tubuh Young Ah ke dalam pelukanku dan
mencium puncak kepalanya
“itulah mengapa aku lebih memilihmu, memilih untuk tidak pergi ke Jepang dan
menetap di Korea bersama dengan dirimu oppa. Aku mungkin belum sepenuhnya bisa
mencintaimu tetapi aku akan berusaha untuk mencintaimu dengan setulus hatiku
seperti kau yang mencintaiku dengan tulus,” lanjut Young Ah
“aku memang mencintaimu, bukan! Aku sangat mencintaimu Young Ah-ya. Aku
mencintai semua yang ada pada dirimu, kau tidak perlu memaksakan dirimu untuk
mencintaiku. Meski kau tidak bisa mencintaiku hingga akhir nanti, satu hal yang
harus kau tahu bahwa aku akan selalu mencintaimu hingga akhir hidupku,” ucapku
lembut
“oppa…,” aku merasakan tubuh Young Ah bergetar pelan dan dia mulai terisak di
pelukanku
“jika hatimu memang memilihku, maka dengan sendirinya rasa cinta yang murni
akan datang chagiya. Sampai kapanpun aku akan selalu mencintaimu dan bersama
denganmu Park Young Ah,” ujarku
“saranghaeyo Young Ah-ya,” bisikku pelan
>>Lee Donghae PoV end
=XxX=
>>Kim Jong Woon PoV
“Hyun Hoon-ah, mianhae,” aku mengatakan permintaan maafku kepada Jung Hyun Hoon
pada malam harinya. Aku mendapati yeoja itu sedang duduk menyendiri di taman
dekat villa milik salah satu keluarga kaya raya yang di jaga oleh appa dari
Hyun Hoon. Rumah Jung ahjussi cukup dekat dari villa itu dan Jung ahjussi
merupakan orang kepercayaan dari pemilik villa itu
“oppa tidak perlu meminta maaf kepadaku,” balas Hyun Hoon ketus, dia
mengatakannya tanpa melihat ke arahku. Aku pun memberanikan duduk di sampingnya
dan mencoba mendekatinya tetapi Hyun Hoon semakin menjauh dariku
“aku benar – benar menyesal melakukannya Hoonie-ah. Aku berusaha untuk menemuimu
sejak tadi tetapi aku tidak berani, aku takut kalau kau tidak akan memaafkaku,”
ujarku pelan
“eoh!! Jadi oppa pikir sekarang aku akan memaafkan oppa meski oppa memohon
kepadaku?!” perkataan Hyun Hoon benar – benar membuatku terkejut. Jung Hyun
Hoon bukanlah yeoja yang keras seperti ini, dia adalah yeoja manis yang lembut,
apakah dia berubah karena ulahku tadi?
“mi…mianhae Hoonie-ah. Kau tahu aku benar – benar menyesal telah membentakmu
dan bersikap kasar kepadamu. Apa yang harus aku lakukan agar kau mau
memaafkanku?” aku menundukkan kepalaku dan sama sekali tidak berani menatap
wajahnya, diriku penuh dengan rasa penyesalan yang sangat mendalam saat ini
“hahahahaha… Jong Woon oppa. Wajahmu terlihat lucu ketika sedang ketakutan
seperti ini,” ujar Hyun Hoon sambil tetap terkekeh geli. Aku langsung
mengangkat wajahku dan menatap yeoja itu dengan tatapan heran
“jadi, kau tidak marah kepadaku Hyun Hoon-ah?” tanyaku dengan wajah yang
menyimpan sejuta tanya
Hyun Hoon menggeleng sambil tetap
terkekeh pelan. Yeoja itu kemudian tiba – tiba berhenti tertawa dan mengenggam
ke dua tanganku dengan lembut
“aku telah memaafkanmu sejak tadi oppa. Aku tahu kalau kau sangat terpukul dan
saat ini perasaanmu sedang kalut, kau masih memikirkan dia bukan? Memikirkan
Park Young Ah?” ujar Hyun Hoon yang membuatku seketika membelalakan mata
Aku dan Hyun Hoon memang telah
mengenal sejak lama. Saat umurku 17 tahun, ke dua orang tuaku meninggal dan aku
tinggal bersama Jung Ahjussi. Jung ahjussi memiliki seorang putri bernama Jung
Hyun Hoon dan dia seumuran dengan Park Young Ah, Jung ahjussi dan putri nya
memilih menetap di Jepang semenjak istrinya meninggal 3 tahun yang lalu
sementara aku memilih menetap di Korea. Hingga pada akhirnya aku memutuskan
meninggalkan Korea dan kembali bersama Jung Ahjussi
“ba..bagaimana kau bisa tahu tentang Park Young Ah?” tanyaku tak percaya
“aku tidak sengaja mendengar percakapanmu dengan appa beberapa waktu lalu oppa.
Mianhae jika aku lancang, tetapi aku tidak sengaja mendengarkannya dan aku
benar – benar tersentuh dengan ceritamu,” jawab Hyun Hoon sambil menatapku
dengan tatapan sendu
Ku akui, aku memang sangat dekat
dengan Jung Ahjussi. Dia sudah seperti seorang ayah untukku dan kepada dialah
aku mencurahkan semuanya
“gwaenchana Hoonie-ah. Menyedihkan sekali bukan kisah hidupku?” ujarku sambil
memaksakan senyum di wajahku, aku memalingkan pandanganku dan menatap langit malam
“apa kau masih mencintai Park Young Ah? Yeoja yang telah menjadi cinta
pertamamu dan telah bersamamu selama hampir 3 tahun lamanya. Mengapa dia dengan
teganya memilih menikah dengan namja lain dan tidak bersama dengan dirimu
oppa?!” Hyun Hoon nampak kesal dengan Young Ah, yeoja manis itu mendengus pelan
dan wajahnya terlihat menyimpan amarah
“heei!! Mengapa kau kesal seperti ini Hoonie-ah? Bukankah aku yang seharusnya
marah dan kesal eoh?” ucapku sambil mengacak pelan rambu Hyun Hoon
Yeoja itu menatapku kemudian dia
kembali menggenggam ke dua tanganku
“rebutlah dia kembali oppa. Kejarlah cintamu, apa kau tidak ingin bersama
dengannya lagi? Aku tahu kalau kau masih sangat mencintainya. Apa kau tidak
ingin kembali bersamanya?” tanya Hyun Hoon
“aa..ania Hoonie-ah. Dia sudah bersama namja lain, mana mungkin aku merebutnya.
Lagipula aku sudah melupakannya,” elakku
“tidak mungkin oppa melupakan Young Ah secepat itu! Aku yakin oppa masih sangat
mencintainya dan mengharapkannya. Kejarlah dia oppa! Rebut dia kembali untuk
berada di sisimu!” pinta Hyun Hoon dengan penuh semangat
Aku menatap wajahnya dengan seksama,
mengapa dia bisa seperti ini kepadaku? Memberikan aku semangat untuk bisa
merebut kembali Young Ah dari tangan Donghae
“mengapa kau seperti ini Hyun Hoon-ah?” tanyaku heran
“karena aku tidak mau melihatmu terus menerus bersedih seperti ini oppa,” jawab
Hyun Hoon sembari mengeratkan genggaman tangannya di ke dua tanganku.
>>Kim Jong Woon PoV end
=XxX=
>>Park Young Ah PoV
“selamat pagi istriku,” suara merdu dari seorang namja tepat berada di telinga
kananku. Aku pun perlahan membuka mata, mengerjapkannya beberapa kali dan
berusaha menyesuaikan sinar matahari yang mulai memasuki kamarku secara
perlahan
“oppa,” ucapku lirih sambil menoleh ke arah Donghae oppa yang ada di sampingku
“kau telat chagi! Aku bangun lebih pagi darimu. Kkkk,” ucapnya sambil terkekeh
pelan
Aku pun bangun dari tidurku dan
duduk dengan badan yang masih terasa lemas
“memang sekarang pukul berapa oppa?” tanyaku
“ini sudah pukul 8 pagi chagi,” jawab Donghae oppa lembut
Aku pun membelalakkan mata dan
dengan cepat aku beranjak dari ranjangku. Aku melihat Donghae oppa yang
terlihat terkejut dengan ulahku yang nampak tergesa – gesa seperti orang
kebingungan
“waeyo chagi?” tanya Donghae oppa nampak bingung
“yaa oppa!! Mengapa kau masih bersantai seperti ini? Bukankah kita harus
bergegas pergi ke kantor?! Kita sudah telat oppa,” aku pun berjalan menjauhi
ranjang dan bergegas menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamar
“yaa!! Park Young Ah! Apa kau lupa kalau hari ini adalah hari minggu?” ujar
Donghae oppa yang otomatis menghentikan langkahku. Aku pun membalikkan badan
dan menatap Donghae oppa yang masih duduk dengan santainya di ranjang
“jadi hari ini hari minggu?” tanyaku dengan wajah yang aku yakin terlihat
konyol
Donghae oppa terkekeh geli melihat
ekspresiku, kemudian dia beranjak dari ranjang dan menghampiriku
“bagaimana kau bisa lupa kalau hari ini adalah hari minggu chagi, hmm?” ujarnya
sambil mengacak pelan rambutku. Aku pun tersenyum dengan wajah polos sambil
menggaruk kepalaku yang tidak gatal ini
“aku pikir ini hari Senin oppa. Aish!! Mengapa aku bisa begitu pabbo!” gerutuku
seorang diri
Donghae oppa mendekatkan wajahnya ke
wajahku, aku sedikit terkejut tetapi dia malah memegang ke dua pundakku dengan
cukup erat
“hmm… Apakah ini karena semalam chagi? Sampai – sampai kau lupa kalau hari ini
adalah hari Minggu?” goda Donghae oppa yang otomatis membuat wajahku memanas, aku
yakin sekali jika wajahku pasti memerah karena malu
“yaa!! Oppa!! Apa yang kau katakan eoh? Kau senang sekali menggodaku,” ujarku
sambil memukul pelan dada bidangnya. Sikap manjaku kembali keluar, entah
mengapa saat bersama Jong Woon oppa aku sama sekali tidak pernah bersikap manja
seperti ini
“kkkkk… Sudahlah chagi. Aku tidak akan mengganggumu lagi, sekarang kau cepatlah
mandi dan bersiap. Eommanim tadi pagi menelfon dan beliau meminta kita untuk
mengunjunginya,” ujar Donghae oppa
“aah, jinja? Aku juga sangat ingin bertemu dengan eomma. Aku sangat
merindukannya,” ucapku sambil memainkan ujung rambutku
“kalau begitu, selama kau mandi aku akan menunggumu di ruang televisi. Setelah
Eommanim menelfon, aku langsung berbenah diri lalu aku membangunkanmu. Satu
lagi, Eommanim menyuruh kita untuk sarapan pagi di rumahnya jadi kita tidak
perlu sarapan di sini,” balas Donghae oppa sambil tersenyum ke arahku
“arraseo. Aku akan bergegas dan bersiap menuju ke rumah eomma,” aku pun
langsung berjalan menuju kamar mandi sementara Donghae oppa pergi menuju ruang
televisi.
>>Park Young Ah PoV end
=XxX=
>>Lee Donghae PoV
Aku dan Young Ah telah tiba di rumah Eommanim. Dan saat ini kami bertiga sedang
menikmati sarapan pagi sambil sesekali mengobrol ringan
“chagi, kapan kau akan memberi eomma seorang cucu?” tanya Eommanim membuat
Young Ah seketika tersedak makanannya dan cepat – cepat aku memberikan segelas
air putih kepadanya. Young Ah segera meminum air putih itu dan langsung menatap
ke arah eommanim sambil sesekali batuk
“eomma… Aku dan Donghae oppa baru saja menikah. Mengapa eomma terburu – buru
meminta seorang cucu kepada kami?” tanya Young Ah sembari merengek manja
Aku hanya bisa tersenyum sambil
melanjutkan mengunyah makanan yang baru saja aku suapkan ke dalam mulutku
“eomma sangat ingin menimang cucu Young Ah-ya. Eomma yakin Donghae juga pasti
menginginkan seorang anak. Bukan begitu Donghae-ssi?” tanya Eommanim kepadaku
yang otomatis membuatku menatap Eommanim dengan tatapan bingung. Kemudian aku
hanya bisa mengangguk sembari tersenyum
“kau lihat chagi. Donghae juga menginginkan seorang anak, begitu juga dengan
eomma yang menginginkan seorang cucu dari kalian berdua,” ujar Eommanim
Young Ah langsung menatapku dengan
tatapan tajam, lalu aku pun hanya bisa mengalihkan pandanganku sambil
melanjutkan melahap makananku
“bersabarlah eomma. Tidak mungkin dengan cepat aku bisa memiliki seorang anak,
semuanya butuh proses dan itu tidak sebentar,” ujar Young Ah
“benar kata Young Ah eommanim. Kami pasti akan memberikan seorang cucu untuk
eommanim tetapi semua itu butuh waktu,” sahutku
“aku mengerti. Oleh karena itu aku mempersiapkan ini untuk kalian,” ucap
eommanim sambil menyerahkan dua lembar tiket pesawat kepadaku
“untuk apa tiket pesawat ini eommanim?” tanyaku penasaran
“eomma memberikan hadiah pernikahan untuk kalian berdua. Ini tiket pesawat
untuk honeymoon kalian, kalian pergilah berbulan madu selama 2 minggu. Eomma
sudah mempersiapkan semuanya jadi kalian tidak perlu khawatir,” jawab eommanim
“kami akan honeymoon ke negara mana eomma?” tanya Young Ah sambil ikut
memperhatikan tiket pesawat itu
“kalian akan berbulan madu ke Jepang. Dan di sana kalian akan menginap di villa
milik keluarga kita, eomma sudah menghubungi Jung ahjussi. Kalian bersiap –
siaplah karena kalian akan berangkat besok pagi,” jawab eommanim santai
Aku dan Young Ah seketika terkejut
mendengarkan penjelasan Eommanim. Young Ah menggenggam erat tanganku, dan aku
langsung menatap wajahnya
“Je.. Jepang?” tanya Young Ah tak percaya
“ne. Kalian akan berbulan madu ke Jepang selama 2 minggu. Semua sudah siap di
sana, kalian hanya perlu menyiapkan barang – barang bawaan kalian saja,” ucap
Eommanim yang membuat Young Ah semakin mengeratkan genggaman tangannya
“waeyo chagi? Apakah kau tidak senang dengan hadiah dari eomma?” tanya Eommanim
nampak heran dengan perubahan ekspresi Young Ah
“aah, ania Eommanim. Kami sangat senang menerima hadiah pemberian Eommanim,”
elakku
“syukurlah kalau begitu. Eomma harap kalian menikmati bulan madu kalian nanti
ya dan cepatlah berikan eomma seorang cucu, arraseo?!” ujar Eommanim
“arraseo Eommanim. Ghamsahamnida,” balasku sopan
“cheonmaneyo Donghae-ssi. Kau memang menantu yang baik,” ujar Eommanim lembut
Aku pun tersenyum ke arah Eommanim
kemudian aku langsung melihat Young Ah yang sedari tadi hanya terdiam
“chagi, kau tidak apa – apa kan?” bisikku pelan
“oppa.. Apakah harus kita pergi ke Jepang? Bagaimana jika nanti di sana kita
bertemu dengan Jong Woon oppa?” tanya Young Ah lirih. Wajahnya terlihat sedikit
pucat
Aku terdiam kemudian aku menggenggam
erat tangan Young Ah dan tersenyum lembut untuk menenangkannya. Namun Young Ah
masih menampakkan wajahnya yang tidak tenang, dia hanya bisa memaksakan senyum
kepada eomma nya
“aku akan menjagamu Young Ah-ya. Kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan
meninggalkanmu,” gumamku dalam hati.
>>Lee Donghae PoV end
=*=To Be Continued=*=
Duaaaaaaaaar!!!
Sequel dari FF DayDream telah dibuat
sesuai permintaan readers semua ^o^
Eotte? YoungHae semakin romantis
saja kan, sesuai dengan judul FFnya XD #ditabok
Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Akankah YoungHae bertemu dengan Jong Woon saat berada di Jepang? Atau malah
tidak sama sekali?
Tunggu kelanjutan ceritanya yang
akan menceritakan bagaimana YoungHae couple saat berada di Jepang nanti, kkkkk
Jangan lupa setelah Read, Tinggalkan
Like dan Comment ^^
Ghamsa ^o^ #bow with Hae